Kau, Pria
berkemeja putih.
Yang duduk
menyilang kaki.
Yang menikmati
secangkir kopi.
Aku, jatuh
hati.
Kau, pria yang
ingin namanya kuketahui.
Berbalik
sebentar kea rah kiri.Aku sedang mengagumi dari sini.
Aku sudah lupa
rasa perih.
Kau, pria yang
kuharap tak ada yang mendampingi.
Tahukah kau
berapa banyak Adam yang iri?
Tahukah kau
berapa banyak Hawa yang ingin menyerahkan diri?
Aku, pecinta
yang rasanya sudah mati.
Kepada Pria
yang kujumpai dalam mimpi,
Yang karenamu
aku mencipta sejuta puisi,
Yang nantinya
akan kupersembahkan kepadamu isi bumi,
Bisakah kita
saling mengenalkan diri?
Balikpapan,
Dunkin Donut
28 Oktober
2012.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar