Beberapa baris dari
arah kanan, aku seorang wanita yang memeluk lengan.
Tidak pernah
terpikirkan,
aku akan berada dalam
barisan.
Sejenak sempat ku
acuhkan, sampai ditegur oleh sebuah tamparan.
Kulirik semua wanita
yang sedang berdesakan,
Mereka menawan.
Lalu,
dicermin terpantul
sebuah bayangan.
Sangat tidak
mengesankan.
Aku tersadarkan.
Tidak seharusnya aku di
sini.
Satu baris dengan semua
bidadari.
Membentuk lini,
yang satu kali senyum, mereka bisa saja mendamaikan bumi.
Tidak semestinya aku
begini.
Menunjukkan wajah yang
minta dikasihani. Dari dahi sampai kaki,
tidak ada keindahan sama
sekali.
Tidak.
Aku tidak pantas ikut
menunggu.
Mengharap kau membagi
cerita sedihmu, menyediakan bahu.
Mengharap kau ketika
kupuji, tersipu malu.
Lalu,
kutinggalkan ruang
tunggu itu.
Meski aku tau kejamnya
rindu, sakitnya pilu,
paling tidak aku masih
bertemankan waktu.
Yang akan membuat
semuanya kembali seperti dulu.
Sesaat sebelum
mengenalmu.
31 Oktober 2012
Ketika tersadar, tak
seharusnya menunggu untuk sesuatu yang bukanlah kita arah tujuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar