Senin, 10 Juni 2013

Kepada Pria (4)

Ada kalanya rindu juga merindu.
Ingin melihat senyum di dalam temu.
Meski saat itu suasana semu, namun rindu sedang tertawa haru.
Mengalahkan waktu.

Ada kalanya benci juga dibenci.
Terus berlari.
Seakan tidak ingin kembali.
Berlari sampai ujung bumi.
Berlari hingga ujung kaki. Namun benci berasal dari hati.
Tempat cinta pernah bersemi.

Ada kalanya bosan juga membosankan.
Ingin teriak diantara debur ombak. Atau hanya berpangku tangan di jembatan penyebrangan.
Tapi bosan akan segera hilang,
dan kembali merindu pelukan.

Jika nanti aku bilang rindu, mungkin saja besok aku bilang benci.
Lalu lusa bilang bosan.
Lalu lusanya lagi kembali merindu.
Ini aku dengan rasaku, sambut aku dengan maklum.
Aku hanya mahluk Tuhan, yang katanya tidak sempurna.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar