Masih dalam ingatan orang awam.
Kau ahli yang paling menawan.
Menebar fakta dalam kumpulan.
Berbaju bahan halus namun kusam.
Kadang mesin waktu bukan impian.
Untuk anak yang doraemon
idolakan.
Dia lebih butuh pendamping
dermawan,
Mau habiskan waktu sampai maut
memisahkan.
Di mana batasnya hidup?
Bukan sampai nafas masih bisa
dihirup.
Bukan sampai mata menutup.
Ada di dalam mimpi yang
dipakaikan katup,
Menunggu dibuka, diraih, kemudian
jangan sesal jadi meletup.
Apa kata luka?
Biarkan saja, lagian akhir cerita
akan bahagia.
Meski tubuh dihinggapi cacing
pita.
Karena berkubang dalam lumpur
derita, karna penulis yang habis cerita.
Toh nanti semua juga sama.
Toh nanti semua juga lupa.
Bahwa cinta pernah di sana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar