Semesta,
tahun dua ribu lima belas bulan dua tanggal dua puluh dua.
Untuk yang kami cinta,
Muhibatul Jannah.
“Selamat mengulang tahun, Muhibatul Jannah.Kami
aamiinkan segala semoga, Kami semogakan semua harap. Kami harap semua diaamiinkan.”
Selamatduapuluhtigatahun, Sayang.
Hari ini doa terbaik untukmu sedang dikumandangkan satu
– satu dari seluruh penjuru. Mulai dari Ibu, keluarga, sahabat, teman,
sampai handai taulan nun jauh. Tidak satupun yang luput, semoga kau bahagia selalu,
rejeki yang terus bertambah, kesehatan yang baik – baik saja serta jodoh yang
dipersatukan segera. Nikmatilah, Sayang. Pertambahan usia menandakan semakin banyak
yang telah kau lalui, namun semua harus bisa kau atasi.
Jika hari kemarin kau pernah berbuat salah ya tidak apa – apa.
Kau masih punya kesempatan untuk memperbaikinya.
Selamat dua puluh tiga tahun, Sayang.
Mengikhlaskan memang selalu lebih berat daripada memperjuangkan. Alasan itulah
yang menjadi patokan kenapa beberapa orang lebih suka berlama – lama dengan rasa
sakit. Tapi ingat, jika mengikhlaskan memang sebegitu berat bukankah hasilnya jauh lebih hebat? Tidakkah kau pikir begitu?
Ah, mungkin aku saja yang sok tau. Seperti katamu, aku wanita yang
pandai berbicara namun tak bisa merealisasikannya. Tunggu, kenapa ini tentangaku? Ini kan harimu.
Maaf.
Selamat dua puluh tiga tahun, Sayang.
Aku sebagai teman yang
datang dari enam tahun silam selalu merasa diberkahi dengan kehadiranmu di
sisi. Tentu teman yang lain juga merasakan hal yang sama. Kehadiranmu di
setiap cerita memberi arti yang berbeda. Semangatmu untuk menjadi penyemangat kami
selalu tidak pernah salah dalam setiap langkah. Meskipun kebiasaan selfiemu terkadang membuat
kami pusing, tapi tidak mengurangi rasa kasih kami
terhadapmu. Tahun ini mungkin tidak ada kejutan, hanya sekotak kado yang datang dari hati
paling dalam. Tentu saja doa dan harapan mengalir deras sejak semalam. Semoga yang
terbaik dikabulkan Tuhan ya, Sayang.
Bahagialah dengan caramu sendiri. Bahagialah dengan apa yang kau miliki dan apa yang ingin kau capai. Bahagialah sampai akhir umurmu nanti. Sambut dua puluh empat mu dengan suka cita. InsyaAllah, tahun ini nikah. Haha.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar