Sabtu, 21 Februari 2015

Tamu Tak Diundang



Apa kabar Kak Rahne? Semoga kakak dan keluarga selalu baik – baik saja. Maafkan saya ya kak yang gak bisa bikin surat – surat puitis seperti pengagummu yang lain. Hehe. Kakak pasti sudah biasa menerima surat cinta. Saya adalah pengagum kesekian yang menulis surat untuk kakak. Meskipun begitu, saya harap kakak sempat untuk membacanya. Kenalkan, saya Icha. Salah satu pengagum dari tweet, blog, soundcloud dan buku kakak. Untuk pujian, saya rasa kakak sudah sering mendengar ataupun membacanya. Tapi beneran deh saya selalu karya yang kakak hasilin. Nilai seninya (yang dinilai dari orang awam seperti saya) sangat tinggi sekali. Saya selalu menemukan hal berbeda dari apa yang kakak hasilkan dan yang orang lain hasilkan (bolehkan karya disebut sebagai “hasil”?). Dari pemilihan kata, sudut pandang dan juga pemikiran. Duh, maafkan saya jika sok tau ya, Kak. Kekaguman saya bertambah ketika bertemu langsung dan mengetahui bahwa kakak ternyata pribadi yang hangat. Nah, pertemuan ini yang saya ingin jelaskan.

Kak, sebenernya saya di sini mau minta maaf dan melakukan pengakuan dosa yang saya sudah lakuin ke keluarga kakak baru – baru ini. Maafkan saya yang baru sempat meminta maaf sekarang. Tenang kak, ini tidak termasuk dalam level kejahatan yang tinggi sih cuma tetap saja saya merasa sangat gelisah jika belum meminta maaf. Jadi gini, beberapa waktu lalu ketika pernikahan Kak Kharis dan Kak Irma sedang berlangsung kakak pasti ingat bahwa ada dua orang wanita yang menghampiri kakak dan tiba – tiba mengajak kenalan. Dan minta tanda tangan. Dan Foto bareng. Dan ngajak ngobrol. Itu saya dan teman saya. Kedatangan kami ke sana sebenarnya sebagai tamu yang tak diundang. K Yak, tidak ada undangan resmi yang datang pada saya ataupun teman saya untuk menghadiri pernikahan Kak Kharis dan Kak Irma pada hari itu. Semua berasal dari keisengan saya main – main hape temen saya dan tidak sengaja melihat display picture kontak bbm temannya teman saya yang berupa undagan pernikahan Kak Kharis dan Kak Irma. Duh, ini sedikit ribet ya, Kak. Sebelumnya, temennya temen saya yang kebetulan adallah teman SMP Kak Irma sudah konfirmasi ke Kak Irma kalau kami mau datang. Dan Kak Irma berbaik hati sekali memperbolehkan kami datang. Tapi tetap saja saya rasa pada hari itu kami datang sebagai tamu tak diundang. Atau mungkin lebih tepatnya tamu yang maksa ingin diundang. Tapi kami gak makan kok kak. Kami cuma sempat ngambil souvenir. Dua buah. *digeplak* Dan, saya juga mau minta maaf sama Kak Kharis juga Kak Irma karena acaranya didatangi oleh tamu tak diundang :( Dan kesalahan terbesar saya, saya bahkan tidak menyempatkan bersalaman dengan mereka dipelaminan karena terlalu sibuk dan  heboh nyariin kakak di antara undangan yang hadir. Namun doa yang baik - baik saya panjatkan tulus untuk kebahagian mereka berdua. Aamiin.

Sebelumnya saya juga sudah menimbang baik buruknya serta adat istiadat yang akan saya langgar jika saya datang sebagai tamu tak diundang, namun saya bisa apa jika orang yang saya kagumi sedang berada di satu kota dengan saya? Saya benar – benar dibutakan oleh rasa kekaguman, Kak. *Halah* Jangan anggap saya semacam “fans yang mengerikan” yah, Kak. Saya follow kakak dari 2011. Dan semenjak itu saya juga menyadari bahwa sebenernya saya suka menulis. Suka kak, bukan berarti bisa. Hehe. Sejak itu juga saya rutin sekali update isi tumblr kakak. Dan mencoba belajar menulis. Dari menulis saya sadar bahwa ada hal – hal yang gak bisa diomongkan dengan kata ternyata jauh lebih baik jika ditumpahkan dengan tinta. Oke, saya mulai sok tau lagi. Hehe.

Sekian dulu ya, Kak. Saya harap saya dimaafkan. Nanti, kalau ke Samarinda lagi saya janji ajak jalan – jalan. Ngg, kalau kakak mau. Hehe.

Salam hormat saya,
Icha.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar