Senin, 02 Februari 2015

Untuk Lelaki-Lelakiku



Sudah, baca saja. Jangan banyak drama.

Untuk lelaki pengoleksi hot pants, SY.
Kak, apa kabarmu? Masih takut sama timbangan? Kak, kamu imoet dengan caramu sendiri. Bila memang masih banyak lemak diseluruh penjuru tubuhmu, mungkin itu dosa karena kalau kamu memamah biak tidak membaginya denganku. Rasain. Kak, bagaimana harimu? Aku tahu semenjak kehilangan beberapa waktu lalu tawamu tidak pernah lagi segaduh dulu. Kak, bahagialah selalu. Bahagialah agar beliau juga bahagia. Terakhir, suatu saat nanti ajaklah aku untuk bertamu ke pusara ibumu. Akan kuceritakan kepada beliau tentang anak baik hati dan berbakti, kamu.

Untuk lelaki yang pinter bikin spageti, SM.
Kak. Bagaimana harimu? Semoga selalu bahagia. Kurang – kurangilah marah – marah. Sekian. Oke, karena aku tahu kamu akan kembali marah ketika surat ini kuselesaikan, maka kulanjutkan. Kamu harus tahu bahwa kamu menawan. Terlepas dari kulitmu yang hitam legam, atau hidungmu yang makin hari makin lebaran, kamu punya sisi yang bisa diandalkan. Kuberitahu kekuranganmu, percayailah dirimu. Segala hal yang terlalu berlebihan itu tidak baik. Pun berbuat baik. Menjadi acuh bukanlah hal buruk jika dilakukan sesekali. Terkadang, perasaan mau menang sendiri akan membuatmu lebih dihargai. Terakhir, mungkin sudah saatnya kamu dan aku ganti handphone.

Untuk lelaki antimainstream, LG.
Apa kabar, Cantik? Kamu adalah lelaki yang antimainstream karena kalau yang antinyamukoke itu ya Vape. Oke, cukup. Lelaki cantikku, masih ngarep diajak balikan? Sayangi hatimu. Biarkan hatimu jatuh pada seorang yang butuh. Jangan buang – buang waktu, di luar sana masih banyak yang bisa menerima kamu. Ingat. Mencintai diri sendiri itu hak dan kewajiban. Terakhir, semoga gajimu segera ditransfer.

Untuk lelaki (lelakian) ku, R.
Sayang, orang yang paling ganteng adalah orang yang tidak sadar kegantengannya. Get the point? Sayang, bahagia sesungguhnya bisa kamu dapatkan ketika kamu sudah tidak melabeli setiap barang ataupun orang. Belajarlah. Dan satu hal lagi, jatuh cintalah (lagi). Semua akan baik – baik saja. Terakhir, oatmeal yang kamu bikin kurang air, makanya tidak enak.

Untuk lelaki yang bernama Dedo namun berinisial NH.
Sebenarnya, langit minggu sore kemarin cerah sekali. Entah, apa yang membuatmu membatalkan janji. Jika memang ada cerita yang belum siap dibagi, simpanlah dulu sendiri. Aku siap menanti. Nanti, jika semua sudah tidak bisa kamu atasi ingat bahwa kamu punya penjaga hati di sini. Terakhir, semua karyamu itu…seni. :)

Untuk lelaki yang tidak kuketahui nama lengkapnya, A.
Banyak orang bilang bahwa lelaki tidak bisa ganteng, pintar dan have a manner dalam waktu yang bersamaan. Mereka pasti belum pernah bertemu denganmu. Syukur selalu kupanjatkan pada Tuhanku karena kehadiranmu ditulis dalam takdirku. Yang terakhir, terima kasih karena sudah bilang kalau aku cantik.

Untuk lelaki tampan nan beriman, AN.
Selamat datang. Jangan kaget. Aku memang (agak) drama. Mereka di atas sudah maklum. Ini surat pertama untuk kamu. Aku sudah berani membagi rahasia padamu menandakan bahwa aku nyaman denganmu. Semoga itu kabar baik untukmu. Terima kasih karena telah mempercayaiku tentang masa lalumu. Terima kasih karena telah mengijinkanku jadi bagian masa kinimu. Dan terima kasih pula karena telah menceritakan tentang mimpi masa depanmu. Terakhir, mari bersahabat lama lama lama lama sekali.

Lelaki – lelakiku, jangan lupa bahagia dan mari sama – sama wujudkan cita cinta. Yang terakhir, aku butuh pacar. Carikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar