Sudah, baca saja. Jangan banyak
drama.
Untuk lelaki pengoleksi hot pants, SY.
Kak, apa kabarmu? Masih takut sama
timbangan? Kak, kamu imoet dengan caramu sendiri. Bila memang masih banyak
lemak diseluruh penjuru tubuhmu, mungkin itu dosa karena kalau kamu memamah
biak tidak membaginya denganku. Rasain. Kak, bagaimana harimu? Aku tahu
semenjak kehilangan beberapa waktu lalu tawamu tidak pernah lagi segaduh dulu.
Kak, bahagialah selalu. Bahagialah agar beliau juga bahagia. Terakhir, suatu
saat nanti ajaklah aku untuk bertamu ke pusara ibumu. Akan kuceritakan kepada
beliau tentang anak baik hati dan berbakti, kamu.
Untuk lelaki yang pinter bikin
spageti, SM.
Kak. Bagaimana harimu? Semoga
selalu bahagia. Kurang – kurangilah marah – marah. Sekian. Oke, karena aku tahu
kamu akan kembali marah ketika surat ini kuselesaikan, maka kulanjutkan. Kamu
harus tahu bahwa kamu menawan. Terlepas dari kulitmu yang hitam legam, atau
hidungmu yang makin hari makin lebaran, kamu punya sisi yang bisa diandalkan.
Kuberitahu kekuranganmu, percayailah dirimu. Segala hal yang terlalu berlebihan
itu tidak baik. Pun berbuat baik. Menjadi acuh bukanlah hal buruk jika
dilakukan sesekali. Terkadang, perasaan mau menang sendiri akan membuatmu lebih
dihargai. Terakhir, mungkin sudah saatnya kamu dan aku ganti handphone.
Untuk lelaki antimainstream, LG.
Apa kabar, Cantik? Kamu adalah
lelaki yang antimainstream karena
kalau yang antinyamukoke itu ya Vape. Oke, cukup. Lelaki cantikku, masih ngarep
diajak balikan? Sayangi hatimu. Biarkan hatimu jatuh pada seorang yang butuh.
Jangan buang – buang waktu, di luar sana masih banyak yang bisa menerima kamu.
Ingat. Mencintai diri sendiri itu hak dan kewajiban. Terakhir, semoga gajimu
segera ditransfer.
Untuk lelaki (lelakian) ku, R.
Sayang, orang yang paling ganteng
adalah orang yang tidak sadar kegantengannya. Get the point? Sayang, bahagia sesungguhnya bisa kamu dapatkan
ketika kamu sudah tidak melabeli setiap barang ataupun orang. Belajarlah. Dan
satu hal lagi, jatuh cintalah (lagi). Semua akan baik – baik saja. Terakhir,
oatmeal yang kamu bikin kurang air, makanya tidak enak.
Untuk lelaki yang bernama Dedo
namun berinisial NH.
Sebenarnya, langit minggu sore
kemarin cerah sekali. Entah, apa yang membuatmu membatalkan janji. Jika memang
ada cerita yang belum siap dibagi, simpanlah dulu sendiri. Aku siap menanti.
Nanti, jika semua sudah tidak bisa kamu atasi ingat bahwa kamu punya penjaga
hati di sini. Terakhir, semua karyamu itu…seni. :)
Untuk lelaki yang tidak kuketahui
nama lengkapnya, A.
Banyak orang bilang bahwa lelaki
tidak bisa ganteng, pintar dan have a
manner dalam waktu yang bersamaan. Mereka pasti belum pernah bertemu
denganmu. Syukur selalu kupanjatkan pada Tuhanku karena kehadiranmu ditulis
dalam takdirku. Yang terakhir, terima kasih karena sudah bilang kalau aku
cantik.
Untuk lelaki tampan nan beriman,
AN.
Selamat datang. Jangan kaget. Aku
memang (agak) drama. Mereka di atas sudah maklum. Ini surat pertama untuk kamu.
Aku sudah berani membagi rahasia padamu menandakan bahwa aku nyaman denganmu.
Semoga itu kabar baik untukmu. Terima kasih karena telah mempercayaiku tentang
masa lalumu. Terima kasih karena telah mengijinkanku jadi bagian masa kinimu.
Dan terima kasih pula karena telah menceritakan tentang mimpi masa depanmu. Terakhir,
mari bersahabat lama lama lama lama sekali.
Lelaki – lelakiku, jangan lupa
bahagia dan mari sama – sama wujudkan cita cinta. Yang terakhir, aku butuh
pacar. Carikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar